Monday, September 21, 2020

Konsisten, Sulit atau Mudah?

Pernah dengar ungkapan hidup adalah pilihan? Jika kita renungkan kalimat tersebut dan kembali mengingat bagaimana perjalanan hidup kita selama ini, kalimat tersebut memang benar. Bagaimana kondisi kita saat ini, merupakan hasil dari sebuah keputusan dari pilihan yang kita ambil di masa lalu. Sudah berapa banyak keputusan yang telah kamu ambil selama ini? Pastinya sangat banyak, Karena semakin lama kita hidup maka semakin banyak pula keputusan yang telah diambil.

Sebuah keputusan yang diambil pasti berkaitan dengan hasil, dengan tujuan untuk kebaikan atau menjadi lebih baik. Dalam mengambil sebuah keputusan tentu harus dengan banyak pertimbangan, karena setiap keputusan yang diambil akan ada resikonya. Dengan menganalisa setiap resiko dalam sebuah keputusan maka tentunya kita akan lebih siap dan bijaksana dalam menerima konsekuensi dari keputusan tersebut. Jangan sampai menganggap sepele resiko dari sebuah keputusan yang diambil, karena bisa jadi resiko tersebut tidak hanya berdampak pada diri sendiri tetapi juga berdampak kepada orang lain. Menganalisis setiap resiko juga dapat membantu dalam mengambil keputusan terbaik dengan mempertimbangkan resiko yang lebih kecil.

Mengambil sebuah keputusan memang bukan merupakan hal yang mudah. Namun, ada hal yang lebih sulit lagi yaitu bagaimana tekad seseorang untuk tetap konsisten terhadap keputusan yang telah diambil. Banyak terjadi, seseorang yang telah mengambil keputusan akhirnya mengabaikan keputusan tersebut. Ini menunjukkan bahwa tidak semua orang memiliki kekonsistenan terhadap keputusannya. Semua orang mungkin mampu mengambil sebuah keputusan, namun semua tujuan keputusan yang diambil itu hanya akan menjadi sebuah khayalan saja jika keputusan tersebut tidak dilaksanakan dengan konsisten.

Seseorang yang konsisten dalam keputusannya, itu menandakan bahwa orang tersebut percaya dengan keputusannya dan artinya Ia akan melakukannya secara total. Orang lain yang melihat hal tersebut tentu akan berpikir bahwa Ia adalah orang yang memegang prinsip dan mampu tegas pada keputusan yang dipilihnya. Dan itu akan menumbuhkan kepercayaan orang lain terhadap dirinya.

Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh sederhana. Pertama, seseorang yang ingin menurunkan berat badan dan ingin hidup sehat. Ia lalu menyusun rencana diet dan hidup sehatnya, selanjutnya menjalankan rencana tersebut dan Ia berhasil. Tetapi sayang, setelah itu orang tersebut tidak lagi melanjutkan kebiasaan diet dan hidup sehatnya. Karena tidak adanya konsisten terhadap keputusan yang diambil pada akhirnya orang tersebut kembali lagi ke awal sebelum Ia mengambil keputusan. Contoh lain, seorang siswa yang memutuskan “Besok saya akan rajin belajar, agar saya dapat lulus di universitas impian.” Namun, beberapa hari kemudian Ia melupakan apa yang telah Ia putuskan karena perhatiannya teralihkan pada yang lain. Dan masih banyak contoh lainnya yang sangat sering didengar terjadi pada orang-orang di sekeliling kita atau bahkan pengalaman kita sendiri.

Untuk dapat mempertahankan kekonsistenan dalam keputusan, maka sebelum seseorang memutuskan suatu pilihan, orang tersebut harus memastikan apakah keputusannya realistis atau tidak. Karena, jika keputusan yang akan diambilnya tidak realistis maka tentu akan sulit untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan. Menentukan target juga dapat mempertahankan seseorang tetap konsisten dalam keputusannya. Jika apa yang diinginkan sudah jelas dan pasti, tentunya akan muncul semangat atau motivasi untuk mencapainya.

Bicara gampang, praktiknya sulit. Ungkapan seperti itu pasti sudah sering kita dengar. Artinya bahwa setiap orang bisa mengucapkan apa yang diinginkannya, namun tidak semua orang mampu merealisasikan apa yang telah diucapkan tersebut. Mereka yang mampu konsisten dalam keputusannya menyadari bahwa dibutuhkan usaha dan kerja keras dalam mewujudkan keputusan yang telah dibuat. Usaha yang dimaksud disini adalah menyusun dan menjalankan rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan. Selanjutnya dibutuhkan kerja keras dalam mendisiplinkan diri untuk tetap mengikuti rencana yang telah disusun. Usaha dan kerja keras ini sangat penting dalam mencapai tujuan atau target karena dalam mencapai sebuah tujuan pasti akan ada yang namanya hambatan dan kegagalan. Jika tidak mampu menghadapi hambatan dan tidak mampu kembali bangkit setelah gagal maka seseorang tidak akan sanggup bertahan dengan keputusannya.

Jika membahas mengenai alasan seseorang tidak mampu konsisten dalam keputusan, maka itu berhubungan juga dengan bagaiman pribadi orang tersebut. Apakah orang itu merupakan orang yang lebih suka mendengar apa yang orang lain pikir tentang dirinya atau tidak. Karena keberadaan orang-orang disekitar kita memberikan pengaruh yang cukup besar. Dapat dilihat dari setiap keputusan yang dipilih seseorang maka tentunya akan ada orang yang suka dan ada yang tidak suka. Bagi mereka yang menyukai keputusan tersebut tentunya akan memberikan semangat dan bahkan mungkin bantuannya agar tujuan dari keputusan tersebut dapat dicapai. Namun, bagi mereka yang tidak menyukai keputusan yang diambil tersebut maka responnya tentu akan negatif, baik itu kritik dan ejekan. Jika seseorang termasuk tipe yang lebih mementingkan pendapat orang lain tentang dirinya dan juga lebih fokus pada komentar negatif, maka tentu Ia akan berhenti untuk konsisten dalam keputusannya. Selama tujuan dari keputusan yang dipilih itu baik, maka jangan pernah berhenti ditengah jalan hanya karena komentar atau pengaruh yang tak penting dari orang lain yang nantinya akan merusak kekonsistenan dalam keputusan yang dipilih. Seperti kata pepatah, anjing menggonggong, kafilah berlalu.

 

1 comment:

  1. mmmm, sepertinya memang tidak mudah. Apalagi jika berada dalam lingkungan yang menuntut harus konsisten :)

    ReplyDelete